Banner 468 X 60

Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 15 Mei 2012

PERPUSTAKAAN Merupakan JANTUNG DUNIA

Perpustakaan mempunyai peranan yang sangat vital sebagai sumber daya penelitian dan sebagai tempat belajar yang kondusif. Sebuah penggerak untuk pembelajaran yang efektif dan dinamis. Fasilitas atau infrastruktur seperti koleksi dan bangunan perpustakaan, variabel-variabel lain juga menentukan kebiasaan membaca di antaranya adalah pengelola perpustakaan ( pustakawan ), koleksi, serta program yang dibuat perpustakaan. Membangun budaya membaca, bukan sekedar menyediakan buku atau ruang baca, melainkan juga membangun pikiran, perilaku, dan generasi yang tidak suka membaca. Generasi yang asing buku menjadi generasi yang cinta buku. Dan disana kretifitas bisa menjadi lebih berkembang kerena kita nantinya banyak mendapatkan wawasan baru yang bisa menimbulkan ide-ide baru yang melatih kita untuk bergerak menuju perubahan yang seknifikan.

Hampir semua orang bertanya, mengapa minat baca begitu rendah? Tentu untuk menjawab semua ini tidak mudah.  Karena minat baca sudah merupakan problem sosial, yang memiliki banyak aspek, yang memerlukan rekayasa sosial untuk solusinya. Kalau dilihat secara umum rendahnya minat baca ini diakibatkan oleh dua factor, yaitu kultular dan structural. Faktor cultural berkaitan dengan metalitas atau kepribadian seseorang. Dimana kepribadian itu yang membentuk diri seseorang yang mau bergerak dan tidak bergerak ( diam di tempat ). Lisan lebih dominan dari pada tulisan, menonton  menjadi hagemoni dibanding membaca, otot lebih berharga dari pada otak. Selain hambatan kultural tersebut, ada factor lain seperti rendahnya kemiskinan dan daya dukung infrastruktur ( seperti perpustakaan, taman bacaan, harga buku ) yang kurang. Adapun factor structural, yaitu kurangnya kemauan politik ( political will ) dari pemerintah untuk sungguh-sungguh meningkatkan minat baca masyarakat. Hal ini bisa dilihat melalui porsi APBD atau APBN untuk perpustakaan dan peningkatan minat baca. Sekarang dunia perpustakaan sudah memiliki landasan legislasi atau payung hukum dengan disahkannya Undang- Undang nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan. Sampai  sa’at  ini strategi  kekuasaan dirasakan lebih efektif digunakan karena bersifat memaksa semua elemen pemerintahan untuk beraksi. Juga “mengingat budaya masih menunggu atasan” masih melekat di masyarakat.

 Strategi persuasive menggunakan media massa adalah sebuah keniscayaan atau memiliki peranan adalah sebuah keniscayaan memiliki peranan besar. Karena pada umumnya, strategi persuasive dijalankan melaui opini public dan pandangan masyarakat dan media masyarakat ( majalah, koran, buku, tv, buku, dan internet ). Telah diakui sejarah pendidikan di dunia bahwa perpustakaan merupakan pusat pendidikan dan peningkatan kualitas diri ( self-improvement ). Perpustakaan memiliki peran yang signifikan untuk mendukung gemar membaca dan meningkatkan literasi informasi. Perpustakaan adalah jantung dunia. Sebagaimana peran jantung dalam tubuh sebagai pusat koordinasi. Apabila jantung tidak berfungsi mengakibatkan kelumpuhan. Kalau perpustakaan di ibaratkan jantung, programnya adalah nyawanya. Jantung tidak akan berdenyut jika nyawa tidak ada. Indikator keberhasilan sebuah program perpustakaan adalah meningkatnya dinamika minat baca dan kebiasaan membaca ( reading habbit ). Menawarkan perpustakaan beserta programnya kepada user harus seperti mempromosikan sebuah produk dalam dunia bisnis. Prinsip-prinsip yang dipakai dalam praktik pemasaran dapat diterapkan untuk perpustakaan. Prinsip-prinsip yang dipakai dalam praktik pemasaran dapat diterapkan untuk perpustakaan harus seperti mengelola sebuah bisnis, dan peran kepala perpustakaan layaknya chief executive officer ( CEO ). Dengan demikian diharapkan eksitensi dunia keperpustakaan ( library and librarianship ) tidak lagi mengalami degradasi citra seperti sekarang ini. Untuk menuju perjalanan ke masa depan yang lebih baik tersebut maka perpustakaan perlu membuat visi dan misi yang akan menjadi petunjuk serta arah perjalanan organisasi. Misi ini harus diterima, dipahami, dan diyakini serta disadari setiap saat dan dijadikan sebagai referensi utama yang membentuk keseluruhan arah organisasi. Perpustakaan adalah sebuah pusat belajar.

Perkembangan dunia perpustakaan dilihat dari segi koleksi dat dan dokumen yang disimpan diawali dari perpustakaan dilihat dari segi koleksi data dan dokumen yang disimpan diawali dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa catalog, kemudian muncul perpustakaan modern yang menggunakan catalog ( index ). Perkembangan mutakhir adalah munculnya perpustakaan digital ( digital library ) yang memiliki jaringan computer ( internet ). Penemuan dunia internet menambah kekayaan media untuk mempercepat ketersediaan dan pertukaran informasi di seluruh dunia. Banyak manfaat yang diperoleh dengan diterapkanya teknologi informasi, awal mula TI diprakarsai kehadiran computer hamper setiap instansi maupun orang saat ini menggunakan computer. Hal ini yang menjadi ukuran kemajuan tidak terkecuali di perpustakaan.


0 komentar:

Posting Komentar