Banner 468 X 60

Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 26 Mei 2012

Peran PUSTAKAWAN Dalam Menumbuhkembangkan MINAT BACA

  “Bacalah, dan Tuhanmu Maha Mulia, yang mengajar manusia dengan qalam (pena)”

 
Peran utama pustakawan ialah memberikan sumbangan pada misi dan tujuan, termasuk dalam mengembangkan serta melaksanakan misi dan tujuan. Pustakawan mesti memiliki pengetahuan dan ketrampilaan yang berkaitan dengan penyediaan informasi dan pemecahan masalah informasi serta keahlian menggunakaan berbagai sumber, baiktercetaak maupun elektronik. Pengetahuan, ketrampilan, dan keahlian pustakawan harus mampu memenuhi kebutuhan komunitas. Disamping itu, pustakawan hendaknya memimpin kampanye membaca dan promosi bacaan anak, media, dan budaya. 

Kompetensi seorang pustakawaan sangat berpengaruh terhadap pelayanan yang diberikan kepada user. Dan sebaliknya, secara tidaak langsung user juga banyak dipengaruhi sikap daan prilaku pustakawan. Berhubung dengan masalah pelayanan yang diberikan, hendaknya seorang  pustakawan juga memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang preferensi user. Hal ini diperlakukaan untuk menentukan kualitas koleksi dan juga pelayanan yang diberikan. Perpustakaan memiliki peranan besar dalaam aktivitas membaca. Dimana pustakawan bisa memikat perhatian user dengan menyediakan koleksi-koleksi yangmenarik serta up to date.

Dukungan menajemen perpustakaan diperlukan dalam penyelenggaran serta mengupayakan pustakawan dalam mengembangkan perpustakaan. Pustakawan hendaknya menciptakan suasana yang sesuai untuk hiburan dan pembelajaran yang bersifat menarik, ramah, serta terbuka bagi siapa saja tanpa rasa takut dan curiga. Semua pustakawan yang bekerja harus memiliki sifat luwes dalam bergaul dengan semua kalangan: anak-anak, remaja, dan orang dewasa. 

Wacana literasi informasi (information literacy) belum begitu popular di Indonesia, walaupun masalah ini bukan masalah baru,”Karena tidak ada yang baru di bawah langit ini,”kata Nabi Sulaiman. Kalaukita mencoba mencari kata “literasi informasi” ini di Google Indonesia, saya yakin tidak akan lebih dari tiga puluh cantuman. Padahal di negara lain literasi informasi bukan lagi seebagai wacana melainkan sudah menjadi sebuah kebijakan. Literasi informasi semakin mencuat ke permukaan bebarengan dengan fenomena buta aksara dan rendahnya minat baca yang sudah menjadi masalah nasional, sehingga menjadi peemberitaan media massa ( media exposure) yang sangat kuat.
       
Mengapa literasi penting? Kemampuan literasi informasi dirasa sangat penting, karena secara global kita sekarang sedang memasuki abad informasi. Ledakan informasi yang diakibatkan oleh kemajuan teknologi informasi memerlukan keahlian ini. Karena miliaran informasi yang tersedia tentu saja akan membingungkan apabila tidak memiliki kemampuan pengelolanya. Disamping itu juga, sekarang pembangunan telah mendorong proses tranformasi sosial ekonomi secara fundamental. Tranformasi itu berlangsung makin cepat seiring dengan kian menguatnya globalisasi ekonomi, yang melahirkan paradigma baru pembangunan yang merujuk pada paradigma KBE ini mulai paradigma lama yang bertumpu pada modal fisik dan modal sumber daya alam.

Setelah mendapatkan Pelajaran literasi informasi diharapkan menjadikan pribadi manusia yang melek informasi (information literate),yaitu menjadi manusia pembelajar mandiri yang kompeten. Mereka memiliki rasa percaya diridalam memecahkan masalah sertamengetahui informasi yang relevan untuk itu. Mereka mampu mengelola perangkat teknologi untuk mengakses informasi dan komunikasi. Seorang yang melek informasi akan mempunyai kepribadian yang luwes,mampu beradaptasi dengan perubahan, serta mampu bekerja, baik secara perorangan maupun kelompok.Ketrampilan literasi informasi dapat mendapatkaan kontribusi pada tercapainya seorang yang memiliki ketrampila; belajar mandiri, bekerja sama, merencanakan penelitian, menemukan dan mengumpulkan informasi, menyelesaikan dan menilai informasi, mengkomunikasikan, serta mengevaluasi performanya sendiri.

Foto di ambil waktu habis mengajar.


0 komentar:

Posting Komentar